Kamis, 17 Maret 2011

merasa terlahir kembali

hari ini tak biasa seperti hari-hari sebelumnya. ya, ada suatu hal yang membuatku berpikir tajam dan menarik nafas panjang untuk entah kesekian kalinya. besar kemungkinannya suatu hal tersebut akan mengubah cara memandang diriku akan berbagai hal untuk waktu ke depan dalam menjalani hidup ini.

dahulu sekali, aku tahu sebuah kalimat yang hingga saat ini kuyakin benar adanya. simply's the best. hanya saja yang membedakannya adalah dahulu aku hanya tahu jika kalimat itu memang benar, namun hari ini aku tersadarkan bahwa aku hanya tahu saja. tidak memahaminya.

bagiku kini, kesederhanaan adalah sebuah kata yang ringan namun begitu mendalam maknanya. aku sangat bersyukur masih diberi kepekaan untuk mencoba memahaminya. karena aku tahu itu bukan pekerjaan yang mudah. bukan apa-apa, tanpa aku sadari, kesederhanaan itu sering muncul dihadapanku setiap waktunya namun aku begitu acuhnya untuk tidak mengamatinya. memang, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan. aku, sekali lagi sangat sangat bersyukur masih diberikan kesempatan itu.

berawal dari sebuah buku yang cukup lama aku miliki, namun dahulu aku masih enggan atau jika tidak mau dikatakan malas untuk membacanya. buku yang berjudul Qadha dan Qadar; Ulasan Tuntas Masalah Takdir. buku yang mengubah hidupku mulai dari hari ini. aku memang belum habis membaca tiap lembar dari buku tersebut. baru sekitar setengah dari tebal buku tersebut aku temukan penggalan kalimat, kalimat yang menggetarkan jiwaku. adalah "...sabar atas ketetapan-Nya...", penggalan kalimat yang pendek namun membuat diriku mengerenyitkan dahi. mencoba dengan sekuat tenaga memutar waktu ke belakang mengingat seluruh fragmen dalam hidupku.

cukup lama ku terdiam. tak beranjak dari tempatku duduk. baru kusadari jika aku begitu lamanya terbelenggu dengan yang namanya nilai ideal. nilai ideal yang kumaksud di sini adalah berupa seluruh keinginan-keinginanku yang berhasil ku ingat selama hidupku hingga saat ini. aku banyak mengharapkan hal-hal yang sempurna di dunia ini. disitulah aku tersadarkan. aku sering tidak bersyukur dengan semua keadaan yang aku dapati setiap waktunya. begitu bodoh. sangat teramat bodoh. begitu banyak nikmat yang takkan mungkin dapat kuhitung yang telah diberikan kepadaku. namun aku selalu merasa kurang dan ingin meraih lebih dari apa yang sedang kurasakan. maafkan aku ya Allah...

benar memang jika hasrat manusia itu takkan pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. aku malu. malu karena diri ini berlumur dosa karena menjadi hamba yang tak pandai bersyukur. sekali lagi maafkan aku ya Allah...

kini, aku berharap, penggalan kalimat tersebut akan selalu menyadarkanku dalam setiap ayun langkahku. bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa agar harapannya itu terwujudkan. namun, jika apa yang terjadi pada kenyataannya tak sesuai harapannya, penggalan kalimat itulah jawabannya. karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk seluruh jiwa di alam semesta ini.

aku pun tak ingin lagi berpikir rumit. karena, setiap kali mengharapkan hal yang sempurna, aku dituntut untuk berpikir rumit. aku ingin, mulai saat ini menjadi pribadi yang sederhana. yang pandai bersyukur atas karunia yang telah, sedang, dan akan diberikan kepadaku. kabulkanlah permohonanku ini ya Allah, amin.



- lewat tengah malam memulai hari 17 maret 2011 -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar