Minggu, 27 Maret 2011

oldies but goodies

jika kebanyakan orang akan selalu meng-up date barang pribadinya dengan yang terbaru, aku justru tidak. aku lebih suka dengan barang-barang lama. menurutku, barang yang lama itu lebih memuaskan. kenapa? karena barang-barang baru setahuku seolah didesain untuk cepat rusak. berbeda dengan barang keluaran lama yang dari pengalaman pribadiku masih tangguh untuk dimanfaatkan sampai sekarang. ini bukan tanpa alasan. banyaknya penggemar barang-barang tua menjadi bukti bahwa barang lama lebih berkualitas ketimbang yang baru. lama dan baru disini yang kumaksud adalah tahun keluarannya.

memang, fitur yang ditawarkan barang keluaran baru lebih lengkap. ini yang membuat sebagian orang memilih barang keluaran baru. kepraktisannya yang dicari. selain dari itu, tampilan barang keluaran baru terlalu cantik, fashionable. namun bagiku, justru dengan fasilitas minim yang dimiliki barang keluaran lama itulah yang membuatku jatuh cinta kepadanya. ada sisi perjuangannya menurutku. tampilannya pun masih kental dengan sisi kesangarannya. gagah lebih tepatnya.

untuk mengoperasikan barang keluaran lama diperlukan kesabaran. suatu proses yang amat jarang diminati oleh kebanyakan orang. ada yang menarik jika membandingkan barang lama dan baru dari segi perawatannya. jika barang lama, kita tak perlu khawatir dengan kualitas bahan yang dimilikinya karena memang terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas. berbeda dengan barang keluaran baru yang menurutku terbuat dari bahan-bahan yang ringkih. dari segi suku cadang, barang lama memang agak sulit untuk ditemukan, dan lagi-lagi di sisi itupun kita harus bersabar untuk mendapatkannya. namun yang pasti, kepuasan adalah segalanya. barang keluaran lama selalu bisa diandalkan karena dia lebih bandel ketimbang barang keluaran baru. seperti pepatah yang selalu kuyakini kebenarannya, oldies but goodies.

Sabtu, 26 Maret 2011

kontemplasi

yang aku tahu, setiap orang hanya sedang menunggu mati. yang membedakannya adalah, apa yang tiap orang lakukan sambil menunggu kematiannya. yang aku yakin, setiap orang akan dibangkitkan kembali setelah mati. apa yang tiap orang telah lakukan, menjadi modal kehidupan berikutnya. bahagia atau sengsara. itu saja.

Rabu, 23 Maret 2011

egois

egois itu ternyata banyak sekali macamnya. selalu mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan lainnya adalah cakupan luasnya. bagi orang egois, hanya dirinya saja yang penting, yang lainnya tidak. semua orang harus menghormatinya, sedang dia tak pernah menghormati orang lain. semua kebutuhannya harus dipenuhi orang lain, sedang hak orang lain tak pernah ia tunaikan. semua pendapatnya haruslah dinilai benar oleh orang lain, sedang pendapat orang lain tak ada yang ia hiraukan. intinya, bagi orang egois, dia adalah nomor satu sedang yang lain nomor seribu. mungkin ia menganggap dirinya adalah tuhan. aku rasa orang seperti itu sudah keras hatinya. dia sudah tak peka dengan keadaan sekitarnya. dia tak punya cinta. karena ku yakin, orang yang memiliki cinta akan berlemah lembut terhadap sesama. menghargai orang lain. menunaikan hak orang lain. mendengarkan nasehat orang lain. mendahulukan kepentingan yang lain ketimbang dirinya.


Selasa, 22 Maret 2011

(selamat) hari air sedunia

memperingati perayaan hari tertentu adalah wajar. namun yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita tahu berasal dari mana peringatan itu? mengenai apa hari itu diperingati? untuk apa diperingati?

aku bukanlah orang yang selalu bersukacita dalam prosesnya memperingati perayaan hari tertentu. lagipula dari sekian banyak peringatan hari tertentu yang dirayakan di dunia ini, hanya beberapa saja yang memang aku paham mengapa aku harus memperingatinya. namun bukan sekedar untuk mengingat saja bahwa di waktu tersebut ada peringatan mengenai sesuatu. melainkan mengupayakan realisasi dari makna yang terkandung dari peringatan hari tertentu tersebut di setiap harinya.

seperti hari ini, 22 maret, seluruh dunia sepakat untuk memperingati hari air. salah satu cara untuk memperingatinya adalah dengan cara menghemat penggunaan air di hari ini. namun apakah hanya di hari ini saja kita harus menghemat air? tentu tidak. setiap hari adalah keharusannya.

itu baru di peringatan hari air sedunia. di bidang lingkungan hidup, ada sekitar duapuluh tujuh peringatan yang kutahu. dan apakah hanya di waktu tertentu itu saja baru diperingati? sekali lagi tidak. setiap hari kita harus merealisasikan makna yang terkandung dari setiap peringatan hari-hari tersebut, seyogianya. karena, jika dalam satu tahun terdapat kurang lebih 365 hari, dan kita hanya menggunakan sekitar duapuluh tujuh hari setiap tahunnya untuk berperilaku ramah lingkungan, aku rasa sangat tak masuk akal sehat. dan harus diakui, untuk sebagian orang lebih memilih berpikir untuk apa kita repot-repot memperingati semua hari-hari di bidang lingkungan tersebut. toh dunia ini pada akhirnya akan kiamat juga. silahkan memilih.

obrolan peuting

tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 wib. berarti aku dan dia ym-an cukup lama juga. bertemu kawan lama walau hanya di ym terasa cukup menyegarkan buatku. kupikir aku akan sulit untuk berkomunikasi kembali bersamanya. maklum, kita dipisahkan oleh jarak kota. dia di bogor sedang aku di bandung.

saling bertukar cerita kondisi masing-masing adalah hal wajib yang kami obrolkan. bertanya keadaan kawan-kawan yang lain pun menjadi tema yang cukup seru untuk diberitakan. dia adalah kawan satu jiwa. kami suka berkegiatan di alam terbuka pada dasarnya. namun karena kesibukan rutinitas pekerjaan, kami menjadi agak sulit untuk berkegiatan bersama. jika kami berada di satu kota yang sama mungkin akhir pekan bisa kami siasati. sekedar menginap satu malam di alam terbuka tentu takkan sulit. namun, walaupun kota tempat kami tinggal tak begitu jauh, tetap saja agak sukar membagi waktunya. tak apalah. mungkin suatu hari nanti kawan, kita akan bersua kembali di rimbunnya rimba seperti yang selalu kita cintai itu.

obrolan di ym barusan sungguh diluar dugaanku. tema yang diwacanakan cukup dalam menurutku. bahwa kita harus selalu menasihati satu sama lain. membiasakan yang benar dan bukan membenar-benarkan yang biasa. bahwa sahabat adalah orang yang berkata benar denganmu dan bukan yang membenarkan perkataanmu. ah... obrolan yang begitu mengalir. tak jarang kami sisipi dengan humor-humor zaman baheula. ngawangkong jiga aki-aki keur ngabako di gigir balong. hahahahahahahahahahaha...


- nuhun pisan obrolan peutingna -

Senin, 21 Maret 2011

bahagia dengan berbagi

kalau sudah datang inginnya, apapun akan ditempuh demi memenuhi keinginan tersebut, tak terkecuali membeli dvd bajakan. ya, karena sedang ingin menonton beberapa film bertema petualangan, aku rela mengelilingi tempat-tempat yang khusus berjualan dvd bajakan. dan entah memang sudah jodohnya, hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk mendapatkan beberapa judul film yang ingin kutonton tersebut. vertical limit, north face, into the wild, dan yang paling anyar 127 hours.

kenapa empat judul film tersebut? karena di keempat film tersebut terdapat pesan mengenai pengorbanan. memang, di film bergenre yang lain pun akan kita temukan pesan seperti itu. namun aku memang cenderung menyukai film-film bertemakan petualangan ketimbang aksi heroik yang dipenuhi adegan kekerasan, perkelahian, desingan peluru, ledakan dimana-mana, dan bla bla bla bla. selain itu drama yang disajikan pun lebih mengena jika dibalut dengan latar petualangan. karena yang kutahu, berpetualang salah satunya adalah untuk menumbuhkan empati kita terhadap orang lain. dengan berpetualang, kita keluar dari zona nyaman. kita merasakan kesusahan. uniknya, jika kita berpetualang secara berkelompok, kita akan mengetahui sifat asli dari masing-masing anggota. sifat egois, manja, penakut, mudah panik, dan sebagainya akan keluar dengan sendirinya.

dan salah satu sifat yang akan muncul dari seseorang adalah rela berkorban. pengorbanan yang dilakukan itu bermacam-macam bentuknya. dari yang berupa berkorban secara materi hingga mengorbankan dirinya untuk orang lain. luka di tubuh yang mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian adalah konsekuensi logis dari pengorbanan tersebut. hal tersebut itulah yang selalu membuatku berdecak kagum. berkorban untuk orang lain adalah suatu hal yang mahal menurutku. terlebih jika membandingkannya dengan kehidupan masyarakat perkotaan yang cenderung individualistik. meskipun aku termasuk bagian dari masyarakat yang hidup di kota, aku tak ingin seperti kebanyakan mereka yang individualistik. aku ingin selalu berbagi. memberikan apa yang kupunya untuk orang lain. walau kecil, semoga bermakna. mampu membuat orang lain tersenyum karena kita membantunya meringankan beban yang sedang dipikulnya adalah kebahagiaan tersendiri buatku. dan aku ingin selalu begitu.


- semakin ketagihan untuk hunting film bertemakan petualangan -

Minggu, 20 Maret 2011

pengakuanku

tengah keheningan malam dan hujan adalah suasana yang sangat kukagumi. bukan malam yang gelap gulita tentunya. hanya malam yang damai disertai lampu temaram tak menyilaukan. bukan pula guyuran deras disertai angin kencang tentunya. hanya gerimis kecil seperti senyum anak kecil pemalu yang teramat anggun jika diperhatikan. dan jika kedua hal tersebut berkolaborasi dalam waktu yang sama, aku akan selalu betah untuk mengamatinya, terutama dari balik kaca jendela kamarku. selalu menenangkanku. selalu mendamaikan hatiku. selalu melahirkan inspirasi. selalu membuatku berintrospeksi. selalu membuatku merindu. namun tak jarang juga membuatku meneteskan beberapa bulir air mata. entah itu air mata sedih, haru, maupun bahagia.

yang pasti, tengah keheningan malam dan hujan akan selalu menjadi sahabat terdekatku. keduanya mampu mendengarkan seluruh isi pikiran dan hatiku. aku tak berharap jawaban dari keduanya, cukup sebagai pendengar yang baik saja. terima kasih ya Allah telah menciptakan keduanya hadir di dunia ini. lewat keduanya aku bersedih. lewat keduanya aku terharu. dan lewat keduanya pula aku bahagia. dan satu yang terpenting adalah, lewat keduanya aku bermunajat kepada-Mu ya Allah. karena kesemuanya yang kupikirkan, kurasakan, dan kualami, pada akhirnya hanya Engkau saja yang mengetahui rahasia dibaliknya.


- sedang memerhatikan hujan dari balik kaca jendela kamarku -

sedang kehilangan

lelaki tua itu tertunduk lesu. tatapannya kosong. lama kuamati, dia tak bergeming untuk waktu yang cukup lama. sendirian, di bangku taman tersebut. aku semakin penasaran, apa yang sedang dipikirkannya. sudah hampir batang ketiga rokok habis kuhisap. selama itu aku menunggu, berharap lelaki tua itu bergerak. namun tidak. baru sekitar lima menit dari aku mematikan rokok ketigaku, datang lelaki kira-kira seumurku. jika melihat dari parasnya, sepertinya itu adalah anaknya. menghampiri sang ayah yang masih termangu dengan perlahan. kulihat sang anak mengeluarkan kata-kata yang entah apa, namun jika boleh kutebak, mungkin sang anak sedang menenangkan perasaan sang ayah. kuterka demikian karena tak lama sang anak berkata, tangis sang ayah tak dapat tertahankan. dipeluknya sang ayah. erat sekali. setelah tangis sang ayah mulai reda, masih dipelukan sang anak, keduanya bangkit dari kursi taman lalu keduanya berlalu meninggalkanku. keperhatikan langkah keduanya saat meninggalkanku keluar dari areal taman. hingga keduanya berjalan begitu jauh. tak terlihat lagi.

ternyata dari mulai aku memerhatikan pak tua tadi hingga dijemput oleh sang anak, ada lelaki tua lain yang memerhatikanku. dia menghampiriku. dia katakan bahwa lelaki tua yang barusan kuperhatikan itu sering ke taman ini semenjak satu setengah tahun yang lalu setelah istrinya meninggal dunia. oh, itu rupanya yang membuat pak tua itu begitu murung hingga tak dapat menahan tangis di depan anaknya. setelah memberitahukan hal tersebut, pak tua itupun berlalu meninggalkanku sembari mendorong gerobak dagangannya. ya, pak tua yang bercerita barusan adalah seorang penjual jagung rebus keliling yang memang sering mangkal di taman ini. tapi tunggu, penjual jagung rebus tadi bilang bahwa lelaki tua itu sering kemari dari satu setengah tahun yang lalu. untuk waktu selama itu apakah pak tua itu masih belum mengikhlaskan kepergian istrinya?

kini rokok keempat kunyalakan. namun kini hisapannya agak dalam. sama dalamnya dengan isi benakku yang masih menerka-nerka jawaban pertanyaanku sendiri. belum ikhlas? aku tak bisa menganggap sepele masalah ini, karena perihal kehilangan seseorang adalah perasaan yang begitu rumit untuk diurai. ya, yang hilang ini adalah jiwa yang kita sayangi dan cintai. yang takkan ada duanya di dunia ini, bahkan jika jiwa tersebut kembar sekalipun. takkan pernah sama. berbeda jika kita kehilangan benda tak bernyawa. takkan begitu sulit untuk menemukannya kembali dengan spesifikasi yang identik. hubungan antarmanusia adalah hubungan yang unik. ia melahirkan berbagai perasaan yang hidup setiap detiknya. dan sulit untuk dilupakan tentunya. akan selalu membekas dalam ingatan kita. dalam hati kubergumam, ku memohon pada Sang Pemilik Hati untuk memudahkan pak tua yang sedang dan masih merasa kehilangan atas kepergian istrinya tersebut agar diberikan ketabahan, diberikan kekuatan untuk menerima kenyataan tersebut.

akupun sedang merasa kehilangan. kehilangan kebersamaan bersama sahabat-sahabatku. mereka memang belum meninggalkan dunia ini untuk selamanya. namun, ketika hari-hari yang riang itu tak kurasakan lagi kini, hampa memang. hari-hari berjalan berpeluh keringat menyusuri jalan setapak menembus rimbunnya rimba adalah momen yang entah kapan lagi aku bisa merasakannya kembali bersama mereka. aku takkan menyalahkan siapapun atas apa yang sedang kualami ini. karena di satu sisi, mereka juga memiliki kehidupan pribadi mereka. memiliki cita-cita yang ingin mereka gapai dan sedang mereka usahakan sekarang. konsekuensinya adalah tidak memiliki waktu bersama lagi seperti dahulu sewaktu kita semua masih sekolah dan kuliah. ah, semakin ku memikirkannya, semakin ku merasa sedih. mungkin memang harus kulupakan saja mereka. biarkan semua keadaan ini berjalan mengalir seadanya. toh, jika kita memang akan bertemu kembali suatu waktu nanti, aku yakin itu akan terjadi.


- sore hari di tengah taman kota bandung -

Jumat, 18 Maret 2011

hujan yang menyadarkanku

kompromi. mudah untuk mengatakannya, namun seringkali sulit untuk menerapkannya dalam keseharian hidup kita. sulit, karena kita tinggal dengan mahluk lainnya di bumi ini. kita tak tinggal sendiri di planet ini. sudah barang tentu tiap mahluk memiliki kepentingan masing-masing yang mau tidak mau memang harus dikompromikan.

untuk sesama manusia saja, ada begitu banyak hal yang harus dikompromikan setiap detiknya. rambut sama hitamnya, namun isinya berbeda-beda. itulah yang kupahami dari kemajemukan sosial yang ada. perkara yang membuatnya menjadi sulit adalah, ketika harus ada yang mengalah demi tercapainya solusi bersama. dalam hal ini membutuhkan jiwa besar dan kearifan setiap orang.

ego adalah penghalang terwujudnya solusi bersama, katanya. sifat yang pada alaminya melekat pada setiap insan yang bernama manusia. pembeda antara satu manusia dengan yang lainnya hanyalah siapa yang dapat mengendalikannya. itu saja. karena untuk menghilangkannya, aku berani bertaruh tidak akan pernah bisa. aku pribadi masih harus banyak belajar untuk mengendalikannya. bukan apa-apa, ego berkawan lekat dengan emosi. disitu ego muncul, maka sudah barang tentu ada emosi di belakangnya yang siap menjadi partnernya. dan akan mudah diterka apa yang akan terjadi jika emosi telah merasuki manusia. kelak, hanya penyesalan yang tak berguna yang akan dialaminya. ya, tak berguna. karena dia telah mengeluarkan kata-kata paling tajam yang pernah ada. belum lagi jika dia telah kalap, nyawa tak lagi berharga dipandangannya. tragedi, menurutku.

ego, emosi, selalu diidentikkan dengan api. karena dia menyala-nyala. dan untuk memadamkannya tentu dengan elemen yang dari kebalikannya, air. dia mampu mendinginkan setiap aura panas, seyogianya. aku jadi teringat sebuah hadits shahih, bahwa jika amarah tengah meliputi kita, maka ambillah air wudhu. kelak itu akan mendinginkan aura panas dalam diri kita. lalu bagaimana jika dalam praktiknya, ketika kita berada dalam situasi yang panas namun tak mampu mendapatkan air wudhu? menghindar adalah jalan terbaik menurutku. keluar dari situasi tersebut. mengambil langkah mundur untuk menenangkan diri. jika itu juga tak mampu kita lakukan, diam adalah keputusan terakhir. tetap berada dalam situasi panas yang ada namun tak terpancing, tak bergeming menanggapi pihak lawan. lagi-lagi sabar adalah harga mutlak.

masih menikmati hujan yang sedang mengguyur di siang ini. hujan yang mampu mengalahkan terik matahari yang biasa memanaskan bumi. ya, lewat hujan ini aku terinspirasi menuliskan salah satu perasaan manusia yang akan selalu menjadi salah satu musuh utamanya. amarah.

entah sudah kesekian kalinya aku marah selama hidupku ini. marah yang memang alami, namun tak mampu ku kendalikan. entah berapa hati yang tersakiti lewat ucapan tajamku. entah berapa jiwa yang terdzalimi oleh perilaku kasarku. aku menyesal. sungguh amat teramat menyesal. mohon maafkan aku yang dzalim ini. maafkan segala ucapan tajamku. maafkan segala khilafku. aku mohon, maafkanlah...

ya Allah, jadikan hamba selalu untuk mampu mengendalikan amarah hamba. jadikan hamba selalu bersabar dalam mengahadapi segala permasalahan yang ada. amin ya rabbal 'alamin.


- menikmati hujan siang hari, bandung 18 maret 2011 -

Kamis, 17 Maret 2011

bijaklah dalam ber-facebook-an

kenapa? jika itu pertanyaannya, maka akan ku jawab karena aku memilih untuk seperti itu. ya, disaat hampir setiap orang ingin selalu eksis dengan kata lain terpublikasikan atau bahkan mempublikasikan dirinya di setiap sudut jagat alam raya ini (tak terkecuali jagat alam maya), justru aku memilih untuk tidak terpublikasi atau bahkan mempublikasikan diriku seliar-liarnya. liar, karena aku mulai muak melihat hampir setiap orang begitu berlomba-lomba untuk menelanjangi dirinya di dunia jejaring sosial yang marak akhir-akhir ini. facebook, telah menyihir hampir seluruh manusia yang berinteraksi dengan internet dalam beberapa tahun ini. mereka dengan rela memberikan seluruh hidupnya untuk dipublikasikan di jejaring sosial ini. betapa tidak, dari mulai bangun tidur hingga orang tersebut tidur lagi, yang pertama kali dilakukannya adalah update status yang tak jarang juga dibarengi dengan meng-upload foto dirinya (yang baru bangun tidur). kenapa aku sebut liar? karena setiap apa yang mereka lakukan (pernyataan & foto) selalu mereka sebarkan dengan entengnya seolah semua orang harus mengetahui apa yang sedang dilakukannya. tanpa mereka sadari mereka sedang menelanjangi dirinya sendiri. setiap detil dirinya, orang lain menjadi tahu. menyedihkan.

memperkenalkan diri memang perlu, namun tidak dengan tanpa batas. cukup seperlunya saja. jika ada yang ingin mengenal lebih jauh mengenai pribadi kita, tentu seharusnya dilakukan secara pribadi menurutku, tidak secara masif. karena belum tentu setiap orang yang membaca statusmu merasa perlu mengetahui setiap detiknya apa yang sedang kamu rasakan. aku misalnya. setiap kali masuk di halaman beranda akunku, selalu saja menggelengkan kepala. terheran, dengan hampir semua orang yang ingin selalu eksis di facebook. bukan apa-apa, statusnya itu loh yang ga penting!!!

ber-facebook-an juga membuat ketagihan. itu pasti. disitulah yang menurutku bisa berdampak negatif bagi si individu penggunanya. emangnya ga ada lagi ya yang bisa lo lakuin selain cengengesan sendiri sambil ngomentarin status temen-temen lo itu? sayang sekali. begitu banyak waktu terbuang percuma. kalau boleh ku titip pesan: intinya bijaklah dalam ber-facebook-an. gak perlu kamu telanjangin dirimu ke semua orang.

jejaring sosial menurutku, bisa memberikan hal yang positif. buatku, banyak informasi yang kuperoleh darinya. dari mulai acara-acara yang akan diselenggarakan oleh pihak lain yang mungkin aku tertarik untuk menghadirinya, sampai berita-berita penting yang jika aku mendadak mencarinya mungkin akan sedikit sulit untuk menemukan keberadaannya. masih dalam koridor tersebutlah mengapa aku memilih untuk belum menonaktifkan akunku. sekali lagi, belum. karena aku memang berniat untuk menonaktifkan akunku selamanya jika dirasa dalam ber-facebook-an aku tak mendapatkan hal positif tersebut di atas. ini bukannya tidak mungkin. hanya tinggal menunggu waktu saja.

merasa terlahir kembali

hari ini tak biasa seperti hari-hari sebelumnya. ya, ada suatu hal yang membuatku berpikir tajam dan menarik nafas panjang untuk entah kesekian kalinya. besar kemungkinannya suatu hal tersebut akan mengubah cara memandang diriku akan berbagai hal untuk waktu ke depan dalam menjalani hidup ini.

dahulu sekali, aku tahu sebuah kalimat yang hingga saat ini kuyakin benar adanya. simply's the best. hanya saja yang membedakannya adalah dahulu aku hanya tahu jika kalimat itu memang benar, namun hari ini aku tersadarkan bahwa aku hanya tahu saja. tidak memahaminya.

bagiku kini, kesederhanaan adalah sebuah kata yang ringan namun begitu mendalam maknanya. aku sangat bersyukur masih diberi kepekaan untuk mencoba memahaminya. karena aku tahu itu bukan pekerjaan yang mudah. bukan apa-apa, tanpa aku sadari, kesederhanaan itu sering muncul dihadapanku setiap waktunya namun aku begitu acuhnya untuk tidak mengamatinya. memang, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan. aku, sekali lagi sangat sangat bersyukur masih diberikan kesempatan itu.

berawal dari sebuah buku yang cukup lama aku miliki, namun dahulu aku masih enggan atau jika tidak mau dikatakan malas untuk membacanya. buku yang berjudul Qadha dan Qadar; Ulasan Tuntas Masalah Takdir. buku yang mengubah hidupku mulai dari hari ini. aku memang belum habis membaca tiap lembar dari buku tersebut. baru sekitar setengah dari tebal buku tersebut aku temukan penggalan kalimat, kalimat yang menggetarkan jiwaku. adalah "...sabar atas ketetapan-Nya...", penggalan kalimat yang pendek namun membuat diriku mengerenyitkan dahi. mencoba dengan sekuat tenaga memutar waktu ke belakang mengingat seluruh fragmen dalam hidupku.

cukup lama ku terdiam. tak beranjak dari tempatku duduk. baru kusadari jika aku begitu lamanya terbelenggu dengan yang namanya nilai ideal. nilai ideal yang kumaksud di sini adalah berupa seluruh keinginan-keinginanku yang berhasil ku ingat selama hidupku hingga saat ini. aku banyak mengharapkan hal-hal yang sempurna di dunia ini. disitulah aku tersadarkan. aku sering tidak bersyukur dengan semua keadaan yang aku dapati setiap waktunya. begitu bodoh. sangat teramat bodoh. begitu banyak nikmat yang takkan mungkin dapat kuhitung yang telah diberikan kepadaku. namun aku selalu merasa kurang dan ingin meraih lebih dari apa yang sedang kurasakan. maafkan aku ya Allah...

benar memang jika hasrat manusia itu takkan pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. aku malu. malu karena diri ini berlumur dosa karena menjadi hamba yang tak pandai bersyukur. sekali lagi maafkan aku ya Allah...

kini, aku berharap, penggalan kalimat tersebut akan selalu menyadarkanku dalam setiap ayun langkahku. bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa agar harapannya itu terwujudkan. namun, jika apa yang terjadi pada kenyataannya tak sesuai harapannya, penggalan kalimat itulah jawabannya. karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk seluruh jiwa di alam semesta ini.

aku pun tak ingin lagi berpikir rumit. karena, setiap kali mengharapkan hal yang sempurna, aku dituntut untuk berpikir rumit. aku ingin, mulai saat ini menjadi pribadi yang sederhana. yang pandai bersyukur atas karunia yang telah, sedang, dan akan diberikan kepadaku. kabulkanlah permohonanku ini ya Allah, amin.



- lewat tengah malam memulai hari 17 maret 2011 -