Senin, 27 Juni 2011

rumus sederhana

keinginan manusia itu tak terbatas. namun tetap dia akan memilih dari ketidakterbatasan tersebut. pilihan-pilihan yang akan mengerucut menjadi hal-hal utama yang akan coba dia kejar dalam hidup ini. dan pada akhirnya, dia akan dihadapkan pada suatu kenyataan yang ada atas jalan yang telah dia tempuh.

lalu apa selanjutnya? merasa puas dengan keadaan yang ada, kemudian beralih mengupayakan target lain dalam hidupnya? atau kurang puas, lalu mencoba jalan yang lain sambil berharap jalan yang baru tersebut akan memuaskan dirinya pada akhirnya? atau malah tidak puas, dan termangu sambil meratapi nasibnya?

untuk yang merasa puas, apa ukuran kepuasannya? buat yang kurang puas, kenapa? bagi yang tidak puas, berpikirlah. karena dalam hidup ini bukanlah hitung-hitungan secara pasti. jika kita begini maka akan begitu. tidak sama sekali!

sekuat apapun usaha kita dalam mengupayakan sesuatu, itu tak menjadi jaminan hasil yang kita harapkan. karena ada sebuah kekuatan lain yang mahadahsyat. yang tak mampu dijangkau oleh logika kita. yang hanya mampu dikenali oleh keyakinan kita, dan sewajibnya kita percaya.

sesungguhnya tak ada yang ideal menurut nalar manusia. karena toh manusia adalah bentuk penciptaan. maka, tentu saja nilai ideal itu hanya ada menurut yang menciptakan. dan jika boleh aku rumuskan, ternyata begitu sederhana. kita berangan. kita berusaha. kita berserah diri. pada akhirnya, kita terima dan syukuri segala yang kita dapat sebagai anugerah terbaik bagi kita. titik.

Jumat, 24 Juni 2011

mengintrospeksi diri(ku)

sering kita mendengar dan membaca untaian-untaian kalimat inspiratif baik itu berupa renungan maupun motivasi. namun yang menjadi pertanyaan adalah, apa tindakan selanjutnya yang kita lakukan setelah mendengar atau membacanya? tentunya akan beragam. ada yang langsung mencoba menerapkannya. ada pula yang hanya memberitahukan kembali kepada orang lain.

untuk yang langsung mencoba menerapkannya, tentu harus kita berikan apresiasi. lalu bagaimana dengan yang hanya memberitahukan kembali pada orang lain? gejala ini nampak begitu sporadis pada saat ini. lewat status di jejaring sosial misalnya. setiap harinya ada saja yang melakukan hal tersebut. tentunya masing-masing individu dilandasi oleh niatan yang berbeda. ada yang ingin disebut bijak. ada yang ingin menasehati tanpa menggurui. ada yang ingin menceritakan secara tidak langsung mengenai apa yang sedang dia pikirkan. dan ada juga yang ingin menceritakan secara tidak langsung mengenai apa yang sedang dia lakukan. semuanya sah-sah saja menurutku.

aktualisasi diri memang sangat wajar. namun jika ingin diberi penilaian yang tak seperti kenyataannya itu yang menurutku menjadi tak wajar. entah disadari atau tidak, banyak orang yang berkata bijak namun hanya dalam sebatas pemikiran dan ucapannya saja. dalam kenyataannya, mereka adalah pribadi yang masih memiliki banyak sekali tingkah laku yang tak disukai bahkan dibenci oleh orang lain.

lebih baik untuk tak menjadi tong kosong yang nyaring bunyinya. daripada gembar-gembor membagikan untaian-untaian kalimat inspiratif setiap harinya, mendingan kita berkaca pada diri sendiri terlebih dahulu. jika pada diri kita memang sudah tak ada lagi tingkah laku yang buruk, barulah kita membagikan untaian-untaian kalimat inspiratif tersebut kepada orang lain. karena untuk apa membagikannya pada orang lain jika kita sendiri tak melakukannya. atau jangan-jangan, kita memang sudah terlanjur suka memakai topeng untuk menutupi keburukan kita?

Sabtu, 18 Juni 2011

ingin berpetualang


The Eiger Sanction

Gasherbrum Der Leuchtende Berg (Dark Glow Of The Mountains) 

K2 

Naked into the Wilderness Series 

IMAX Everest 

The Edge 

Into Thin Air; Death On Everest 

Seven Years In Tibet 

Vertical Limit 

Cast Away 

IMAX Journey Into Amazing Caves 

IMAX Kilimanjaro; To The Roof Of Africa 

50 Outdoor Skills Everyone Needs to Know to Survive 

Cliffhanger

Alive 

Touching The Void 

Zinn And The Art of Mountain Bike Maintenance 

Touch The Top Of The World 

Tricktionary; An Urban & Technical Freeride How To Vol. 1 

Blindsight 

The Man Who Painted Everest 

First Ascent 

The Collective 2 - Roam 

King Lines 

Into The Wild 

North Face 

The Fanatic Search

The Collective - Seasons 

Salt 

Sherpas; Die wahren Helden am Everest 

K2; A Cry From The Top Of The World 

The Wildest Dream 

The Way 

Cave Of Forgotten Dreams 

The River Why 

Reel Rock 2010 

Life Cycles

First Ascent The Series 

Nanga Parbat 

Peak; The Rescuers a.k.a Gaku; Minna no Yama

127 Hours 

The Way Back

The Fanatic Search 2; A Girl Thing 

Sanctum 

A Lonely Place To Die 

ALL.I.Can 

3 Minute Gaps 

Reel Rock 2011

40 Days At Base Camp 

5 cm. 

Congo; The Grand Inga Project

All Is Lost

Beyond the Edge



meskipun jauh dari terbilang lengkap, semua koleksi film bertemakan petualangan di atas cukup untuk membuat hasrat berkegiatan di alam terbuka diriku terjaga. namun tak berarti juga untuk berhenti mendapatkan film lain dengan tema yang sama.

beberapa diantaranya adalah cerita fiksi dan selebihnya merupakan cerita yang diangkat dari kisah nyata dan dokumenter. untuk yang fiksi, aku cukup kagum akan pemandangan alam yang ditampilkan di film tersebut. sedang yang diangkat dari kisah nyata selalu membuatku terharu. penderitaan dan pengorbanan yang diceritakan memberikan inspirasi bagiku untuk selalu mencoba menjadi kuat dan tabah dalam menghadapi keadaan terburuk dalam hidup ini. hal yang menarik justru ada di film dokumenter, semakin membuatku percaya bahwa memang tak ada yang tak mungkin di dunia ini.

dari awal sejarahnya hingga kini, kegiatan alam terbuka di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. baik dari segi jenisnya yang berkembang, penemuan teknologi peralatan pendukung dalam kegiatan ini yang semakin mutakhir, hingga catatan rekor baru yang hingga kini terus untuk coba ditorehkan oleh para penggiatnya.

namun bagiku, alasan melakukan kegiatan di alam terbuka adalah karena memang ingin. bukan untuk mencatatkan diri dalam sejarah atau membuat rekor baru. sesederhana itu.