Rabu, 02 Februari 2011

Halloween; Jadi Setan untuk Mengusir Iblis

Jum'at, 31 Oktober 2003, kepanikan luar biasa melanda Gedung Kongres Amerika Serikat. Seorang pria dengan kostum menakutkan sambil membawa pistol bersama teman perempuannya berhasil menyusup masuk ke gedung berpengamanan ekstra ketat itu. Kepala Polisi Capitol Hill, Terry Gainer memerintahkan seluruh unit khusus polisi memeriksa dengan teliti seluruh bagian gedung besar tersebut. Dari lorong pembuangan air hingga saluran-saluran mesin pendingin di atas atap.

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat AS pun diistirahatkan dan semua wakil rakyat dalam pengamanan polisi khusus yang sangat ketat. Tapi yang dicari tidak ada. Beberapa lama kemudian, dua orang penyusup itu menampakkan diri dan membuka kostumnya yang menakutkan sembari tertawa. Mereka berdua ternyata anggota Kongres AS yang iseng mengenakan kostum Halloween dengan pistol mainan. Tidak disebutkan siapa gerangan kedua anggota Kongres tersebut dan apa hukumannya. Yang jelas, kostum Halloween benar-benar telah membuat ratusan orang yang bertugas di gedung besar itu jantungan.

Warga Amerika Serikat sebenarnya sudah tahu betul bahwa di penghujung bulan Oktober setiap tahun selalu dirayakan Halloween. Budaya tersebut bahkan sudah mendarah daging, seperti halnya budaya Natal, Tahun Baru, dan Valentine.

Tiap menjelang akhir Oktober, keluarga-keluarga di Amerika dan negara Barat lainnya sibuk mempersiapkan busana apa yang akan dipakai saat perayaan Halloween di malam tanggal 31 Oktober. Kostum Nenek Penyihir, Vampir, Drakula, Frankenstein, dan Zombie adalah sedikit di antara ratusan kostum seram yang banyak dipakai warga Barat saat malam Halloween.

BERMULA DARI TRADISI PAGAN ROMAWI

Halloween berasal dari tradisi pagan masyarakat Celtic, dulu mendiami Irlandia, Skotlandia dan daerah sekitarnya, yang percaya bahwa pada hari terakhir bulan Oktober para arwah orang yang sudah mati akan gentayangan di bumi. Tradisi bangsa Celtic ini sebenarnya bukan asli dari bangsa Celtic, melainkan hasil adopsi dari kebudayaan pagan bangsa Romawi yang pernah menjajah bangsa Celtic di abad pertama Masehi.

Dalam tradisi pagan bangsa Romawi, ada dua festival (perayaan) bernama Feralia dan Pomona. Festival Feralia diselenggarakan untuk menghormati mereka yang telah meninggal, sedang festival Pomona adalah sebuah festival untuk merayakan musim panen. Kedua festival ini diambil dari nama dewi Romawi. Di Romawi pula, buah apel menjadi lambang dari perayaan Halloween, bukan buah semangka atau labu.

Ketika Romawi menjajah Celtic, mereka membawa tradisi festival Feralia dan Pomona. Dua festival ini berbaur dengan sebuah tradisi bangsa Celtic yang terkait erat dengan dunia kegelapan dan kematian. Bangsa Celtic yang tinggal di Eropa Timur Laut sekitar 2000 tahun silam meyakini, tanggal diakhir bulan Oktober merupakan saat dimana Dewa Kematian melepaskan arwah orang mati dari langit kembali untuk ke bumi.

Bangsa Celtic mengadakan acara khusus untuk penyambutan arwah-arwah tersebut. Ada dua versi cara penyambutan di mana tidak bisa dipastikan mana yang sesungguhnya benar. Yang pertama mengatakan, untuk menyambut arwah-arwah tersebut, orang-orang Celtic merasa bahagia dan untuk membuat arwah-arwah itu tidak kecewa maka orang-orang Celtic akan mengenakan pakaian dari kulit binatang dengan tujuan agar para arwah atau hantu itu tidak mengira mereka manusia, dan mengira orang-orang Celtic itu juga sebangsa hantu seperti mereka. Orang-orang Celtic juga membuat masakan enak dan menyalakan api unggun yang besar untuk penyambutan.

Sedang versi yang kedua menyebutkan, bangsa Celtic percaya bahwa roh-roh halus yang turun ke bumi di penghujung bulan Oktober akan bergentayangan dan merasuki orang-orang yang masih hidup. Tentu saja orang-orang Celtic ini tidak ingin tubuhnya dimasuki roh-roh gentayangan tersebut. Karena itu, ketika matahari telah menghilang dari cakrawala dan gelap mulai memayungi bumi, maka para penduduk desa akan segera mematikan api yang menyala di dalam rumah sehingga tubuh mereka menjadi dingin dan roh tidak mau memasukinya.

Selain itu, para penduduk juga akan memakai pakaian yang menakutkan dan berkeliling desa dengan suara gaduh untuk menakut-nakuti roh gentayangan yang ingin merasuki tubuh mereka. Sejumlah sumber mengatakan bahwa bangsa Celtic akan membakar mereka yang kerasukan sebagai pelajaran bagi roh-roh lainnya agar tidak berani merasuki tubuh mereka. Mereka menjadi setan untuk menakut-nakuti iblis.

Pada bangsa Celtic dalam malam Halloween ada tradisi saling melempar buah apel. Sedang di Inggris dan Skotlandia, tradisinya adalah mengukir buah labu dan kentang. Tradisi dari Inggris dan Skotlandia ini yang kemudian berkembang ke seluruh dunia. Di negara Pangeran Charles ini pula, pada malam hari itu para pengemis akan mendatangi rumah-rumah untuk meminta makanan (trick or treat). Jika tidak diberi, maka mereka akan menakut-nakuti si tuan rumah.

Kebiasaan merayakan Halloween dibawa ke Amerika oleh para imigran Irlandia yang mengalami bencana kelaparan di tahun 1840-an. Tradisi trick or treat dipercaya berasal dari budaya bangsa Eropa abad ke sembilan. Mereka merayakan hari roh tiap tanggal 24 November dengan cara berjalan dari desa ke desa meminta 'kue roh' yang berupa roti dengan kismis. Semakin banyak kue yang didapat, semakin banyak pula doa yang akan mereka panjatkan untuk keluarga yang sudah meninggal dari si pemberi kue. Dengan demikian diharapkan roh mereka akan langsung masuk surga dan tidak gentayangan di bumi lagi.

Sedang lentera dalam labu kuning diperkirakan berasal dari budaya rakyat Irlandia. Ada cerita rakyat Irlandia yang mengisahkan tentang seorang lelaki bernama Jack yang pemabuk dan penipu. Suatu hari, Jack membujuk setan untuk naik ke sebuah pohon. Setelah setan tersebut berada di atas pohon, Jack mengukir salib di batang pohon tersebut sehingga setan tak bisa turun dan terjebak di atas.

Ketika meninggal, Jack oleh penjaga pintu surga tidak boleh masuk surga karena kelakuannya yang ugal-ugalan sewaktu hidup, namun penjaga pintu neraka juga tidak mau memasukkannya ke neraka karena sewaktu hidup Jack pernah memperdayai setan. Setan kemudian memberi Jack bara api untuk menerangi jalannya yang gelap dan dingin. Agar bara api itu bisa menyala terus dan tidak mati tertiup angin, bara api itu diletakkan di dalam lobak.

Ketika para imigran Irlandia datang ke Amerika, mereka lebih mudah menemukan labu kuning daripada lobak. Akhirnya sampai sekarang labu kuning itu yang dipergunakan sebagai Jack-O' Lantern (Lenteranya si Jack).

KUCING HITAM HALLOWEEN

Selain Jack-O' Lantern, salah satu pernik wajib dalam perayaan Halloween adalah kucing hitam. Anda pasti tahu, dalam setiap cerita nenek sihir bisa dipastikan ada kucing hitamnya. Di berbagai negara, menjelang malam Halloween biasanya simbol kucing hitam ini dijual dalam bentuk boneka kecil atau gantungan kunci di berbagai penjualan aksesoris. Ada pula poster-poster kucing hitam yang ditempelkan di dinding cafe, diskotik, hotel, atau tempat-tempat hiburan lainnya yang menyelenggarakan perayaan malam Halloween.

Mengapa kucing hitam selalu dikaitkan dengan dunia sihir atau magis? Jawabannya bisa ditarik jauh ke zaman Babilonia kuno di mana kucing hitam menjadi persembahan dalam upacara ritual untuk dibakar bersama sesaji lainnya. Mitos ini timbul karena ada seekor kucing hitam yang tidur ditengah-tengah seekor ular dengan pulasnya, padahal pada saat itu ular dipercaya merupakan lambang dari kejahatan. Keyakinan ini terus berkembang hingga abad pertengahan.

Di Jerman, orang-orang percaya bahwa bila seekor kucing hitam kedapatan meloncat ke tempat tidur orang sakit, kematian akan datang pada orang yang sakit itu. Lain lagi dengan kepercayaan orang Normandia, mereka percaya apabila dalam perjalanan Anda melihat seekor kucing hitam yang sedang menyeberang di tengah bulan purnama, maka Anda akan terserang suatu penyakit menular yang sulit disembuhkan.

Masyarakat Finlandia memiliki keyakinan yang lain lagi, masyarakat di sana percaya bahwa kucing hitamlah yang akan membawa jiwa manusia ke alam baka. Di China, kehadiran seekor kucing hitam merupakan pertanda bahwa mereka akan terkena penyakit atau akan jatuh miskin.

Legenda mengenai kucing hitam juga terdapat di India. Hanya saja, di negerinya Mahatma Gandhi ini, ada kepercayaan bahwa jiwa yang bereinkarnasi dapat dibebaskan dengan melempar kucing hitam ke dalam api yang menyala. Ada satu legenda dari Bengali bahwa ada seorang perempuan yang mampu mengubah jiwa manusia menjadi seekor kucing hitam, dan setiap kucing hitam yang disakiti akan menyakiti perempuan itu juga.

Masyarakat Celtic percaya bahwa kucing hitam dapat memrediksi masa depan. Sedang para dukun pada masa Inggris kuno percaya bahwa kucing merupakan jelmaan seseorang yang telah mati di mana pada masa ia hidup orang itu selalu berbuat jahat. Menjadi kucing hitam adalah kutukan bagi kejahatan masa lalu orang itu. Berbagai sumber menyatakan, diikutsertakannya kucing hitam di dalam perayaan Halloween merupakan peran besar bagi para dukun Inggris ini.

Di beberapa komunitas masyarakat, ada juga kepercayaan lain tentang kucing hitam. Mereka meyakini bahwa kucing hitam merupakan salah satu penyamaran para penyihir. Walau tidak pernah ada yang pernah menyaksikan ada penyihir berubah menjadi seekor kucing hitam atau sebaliknya, tetapi mereka mengatakan bahwa jika suatu hari mereka menyakiti seekor kucing hitam dan kucing hitam itu terluka, maka keesokan harinya mereka menemukan luka yang sama di tempat yang serupa kucing itu terluka pada seorang perempuan tua. kepercayaan ini mirip dengan yang ada di Bengali, India. Di Indonesia, tahayul ini terdapat dalam cerita mistik Babi Ngepet.

Kepercayaan lain mengatakan bahwa kucing hitam adalah pembantu para penyihir untuk menyelesaikan perbuatan jahat mereka. Mereka akan terbang dengan sapu lidi dan mulai membuat keributan. Namun kepercayaan yang satu ini dapat diakhiri dengan memberikan mereka permen-permen yang manis untuk mengantisipasi para penyihir itu agar tidak membuat keonaran. Tidak disebutkan apakah para penyihir itu ompong giginya gara-gara selalu memakan permen-permen yang manis tersebut.

Di beberapa tempat, perayaan Halloween malah dijadikan perayaan utama kelompok pemuja setan atau yang biasa disebut dengan Satanic Church (Gereja Setan). Dalam upacara komunitas yang rahasia dan tertutup ini, Halloween biasanya diikuti dengan upacara sesembahan manusia (atau bayi manusia) yang dibunuh dan diminum darahnya, lalu diakhiri dengan upacara penyucian jiwa yang dilakukan dengan cara mengadakan ritual hubungan seks antar pengikutnya atau antara pengikutnya dengan sang imam.

"ALL HALLOW EVE" DAN ADOPSI GEREJA

Tidak ada catatan mengapa perayaan kepercayaan paganisme (penyembahan berhala) bisa diadopsi oleh gereja Katolik. Sampai dengan abad ke-8 M, dalam daftar hari raya gereja Katolik, tidak ada sama sekali perayaan untuk mengenang dan menghormati para santo atau santa (orang-orang suci). Sebab itu, pada abad ke-8 M tersebut, gereja Katolik akhirnya menetapkan tanggal 1 November sebagai hari raya untuk menghormati para santo dan santa (All Saints Day). Maka dimulailah tradisi bahwa misa yang diadakan pada hari itu disebut Allhallowsmas, yang berarti misa kaum suci (dalam bahasa Inggris disebut hallow). Malam sebelumnya, tanggal 31 Oktober, lalu disebut All Hallows Eve, malam penyucian. Inilah cikal-bakal Halloween dalam sejarah gereja.

Memasuki abad ke-18, banyak warga asal Eropa yang bermigrasi ke Amerika. Kebudayaan ini tetap mereka pertahankan, dan bentuk perayaannya terus berkembang sampai sekarang. All Saints Day di Meksiko berubah menjadi Hari Para Arwah (El Dia de Los Muertos) yang juga diperingati setiap tanggal 31 Oktober. Perayaan ini hingga sekarang dianggap sebagai salah satu hari besar keagamaan Kristen Katolik dan dirayakan dengan sangat meriah.

Bagi anak-anak yang tidak mengerti apa-apa, Halloween berarti kesempatan untuk memakai kostum dan mendapatkan permen. Bagi orang dewasa, Halloween mungkin merupakan kesempatan untuk berpesta kostum. Bagi toko-toko itu kesempatan bagus untuk pemasaran atau promosi. Singkat kata, sungguh tidak terbatas bentuk perayaan Halloween di Amerika. Dari sekadar hura-hura hingga perhitungan matematis bisnis dengan segala keuntungan yang bisa diraih.


Sumber: Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen, So What? dengan editan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar