Jumat, 21 Agustus 2009

Aku Dimakamkan Hari Ini

Oleh: Riza P. N.

Perlahan, tubuhku ditutup tanah
perlahan, semua pergi meninggalkanku
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang
sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi
anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal
apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat
rekan bisnis, atau orang-orang lain
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka...

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian
anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga
tangan kananku menghibur mereka
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan
tetapi aku tetap sendiri, disini
menunggu perhitungan...

Menyesal sudah tak mungkin
tobat tak lagi dianggap
dan ma'af pun tak bakal didengar
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya)
jika kau beri aku satu lagi kesempatan
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka
yang selama ini telah merasakan zalimku
yang selama ini sengsara karena aku
yang tertindas dalam kuasaku
yang selama ini telah aku sakiti hatinya
yang selama ini telah aku bohongi...

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini
yang ku kumpulkan dengan wajah gembira
yang ku kuras dari sumber yang tak jelas
yang ku makan, bahkan yang kutelan...

Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yang sering ku umbar dulu...

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta
teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka
maafkan aku ayah dan ibu
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu
beri juga aku waktu
untuk berkumpul dengan istri dan anakku
untuk sungguh sungguh beramal soleh

Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu

bersama mereka...

Begitu sesal diri ini
karena hari-hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yang pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia-sia saja
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan
dan semua menjadi terlambat
dan aku harus sendiri
untuk waktu yang tak terbayangkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar